Sunday, 19 March 2017

LANDASAN TEORI PERENCANAAN PERKERASAN STRUKTURAL

LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PERKERASAN STRUKTURAL

Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berlainan. Perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dengan agregat, digelar diatas suatu permukaan marterial granular mutu tinggi disebut perkerasan fleksibel, sedangkan perkerasan yang dibuat dari slab-slab beton (Portland cement concrete) disebut perkerasan rigid
Perkerasn berfungsi sebagai tumpuan rata-rata pesawat, permukaan yang rata menghasilkan jalan pesawat yang Comfort, dari fungsinya maka harus dijamin bahwa tiap-tiap lapisan dari atas kebawah cukup kekerasan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami “Distress” (perubahan karena tidak mampu menahan beban).
Perkerasan flexibel terdiri dari lapisan-lapisan surface coarse, base coarse dan subbase coarse, masing-masing bisa satu lapis bisa lebih. Semuanya digelar diatas tanah asli yang dipadatkan disebut subgradde, lapisan subgrade bisa terletak diatas timbunan atau galian.

Bituminus (asphalt) Concrete atau
Portland Cement Concrete
Base: Treated (seperti: asphalt atau portland cement) atau untreated aggregate.
Subbase:   Treted atau untreated aggregate
Catatan:   Pada struktur yang tebal, bisa terdiri dari                          berapa lapis 
Subbase:  comacted in-place material
Catatan :  bisa juga di-treated dengan campuran seperti semen aspal atau kapur


Surface coarse terdiri dari ampuran agregat  dan aspal, mempunyai tentang ketebalan dari 5 cm atau lebih.
Fungsi utamanya adalah agar pesawat yang dikendarai diatas permukaan yang rata dan keselamatan penerbangan, untuk menumpu beban roda pesawat dan menahan beban repetisi, serta membagi beban tadi kepada lapisan-lapisan dibawahnya.
Base coarse bisa dibuat dari material yang dipersiapkan (dicampur dengan semen atau aspal), bisa juga dari bahan-bahan alam tanpa campuran. Seperti halnya surface coarse lapisan ini harus mampu menahan beban, serta pengaruh lapisan ini harus ammpu menahan beban, serta pengaruh-pengaruhnya dan membagi/meneruskan beban tadi kepada lapisan dibawahnya. Subbase coarse  dibuat dari material yang diperbaiki dulu, bisa juga material alam, sering lapisan ini dibuat denagn menghamparkan pitrun(sirtu) apa adanya daari tempat pengambilan (Quarry) lalu padatkan.
Fungsi utamanya sama denagn base coarse. Tetapi tidak selalu perkerasan flexible memerlukan subbase coarse, dilain pihak perkerasan fleksibel yang tipis kadang-kadang membutuhkan lebih dari satu lapis subbaase coarse.
Pekerasan rigid terdiri dari slab-slab beton tebal 20 cm-26 cm, digelar diatas lapisan yang telah dipadatkan, lebih disukai apabila lapisan dibawah beton dicampur dengan semen atau aspal setebal 10 - 15  cm, hal ini agar efek pompa (pumping) bisa ditekan sekecil mungkin.
Lapisan yang berdampingan dibawah lapisan beton, kadang-kadang disebut subbase, bukan base coarse, sebab kualitasnya tidak setinggi material yang ada dibawah lapisan surface coarse pada perkerasan flexibel.
Ada beberapa metode perencanaan perkerasan lapangan terbang antara lain adalah:
a.       Metode US Corporation Of Engineers lebih dikenal dengan metode CBR.
b.      Metode FAA.
c.       Metode LCN dari Inggris.
d.      Metode Asphalt Institute.

e.       Metode Canadian departement Of Transportation.

No comments:

Post a Comment