LANDASAN TEORI
PERENCANAAN PERKERASAN STRUKTURAL
Perkerasan
adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya
dukung yang berlainan. Perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dengan
agregat, digelar diatas suatu permukaan marterial granular mutu tinggi disebut
perkerasan fleksibel, sedangkan perkerasan yang dibuat dari slab-slab beton
(Portland cement concrete) disebut perkerasan rigid
Perkerasn berfungsi sebagai
tumpuan rata-rata pesawat, permukaan yang rata menghasilkan jalan pesawat yang
Comfort, dari fungsinya maka harus dijamin bahwa tiap-tiap lapisan dari atas
kebawah cukup kekerasan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami “Distress”
(perubahan karena tidak mampu menahan beban).
Perkerasan flexibel terdiri dari lapisan-lapisan surface coarse, base
coarse dan subbase coarse, masing-masing bisa satu lapis bisa lebih. Semuanya
digelar diatas tanah asli yang dipadatkan disebut subgradde, lapisan subgrade
bisa terletak diatas timbunan atau galian.
Bituminus (asphalt) Concrete atau
Portland Cement Concrete
|
Base: Treated
(seperti: asphalt atau portland cement) atau untreated aggregate.
|
Subbase: Treted atau untreated aggregate
Catatan: Pada struktur yang tebal, bisa terdiri
dari berapa
lapis
|
Subbase: comacted in-place material
Catatan :
bisa juga di-treated dengan campuran seperti semen aspal atau kapur
|
Surface coarse terdiri dari ampuran agregat dan aspal, mempunyai tentang ketebalan dari 5
cm atau lebih.
Fungsi utamanya adalah agar pesawat yang dikendarai diatas permukaan yang
rata dan keselamatan penerbangan, untuk menumpu beban roda pesawat dan menahan
beban repetisi, serta membagi beban tadi kepada lapisan-lapisan dibawahnya.
Base coarse bisa dibuat dari material yang dipersiapkan (dicampur dengan
semen atau aspal), bisa juga dari bahan-bahan alam tanpa campuran. Seperti
halnya surface coarse lapisan ini harus mampu menahan beban, serta pengaruh
lapisan ini harus ammpu menahan beban, serta pengaruh-pengaruhnya dan
membagi/meneruskan beban tadi kepada lapisan dibawahnya. Subbase coarse dibuat dari material yang diperbaiki dulu,
bisa juga material alam, sering lapisan ini dibuat denagn menghamparkan
pitrun(sirtu) apa adanya daari tempat pengambilan (Quarry) lalu padatkan.
Fungsi utamanya sama denagn base coarse. Tetapi tidak selalu perkerasan
flexible memerlukan subbase coarse, dilain pihak perkerasan fleksibel yang
tipis kadang-kadang membutuhkan lebih dari satu lapis subbaase coarse.
Pekerasan rigid terdiri dari slab-slab beton tebal 20 cm-26 cm, digelar
diatas lapisan yang telah dipadatkan, lebih disukai apabila lapisan dibawah
beton dicampur dengan semen atau aspal setebal 10 - 15 cm, hal ini agar efek pompa (pumping) bisa
ditekan sekecil mungkin.
Lapisan yang berdampingan dibawah lapisan beton, kadang-kadang disebut
subbase, bukan base coarse, sebab kualitasnya tidak setinggi material yang ada
dibawah lapisan surface coarse pada perkerasan flexibel.
Ada beberapa metode
perencanaan perkerasan lapangan terbang antara lain adalah:
a.
Metode US Corporation Of Engineers lebih dikenal dengan
metode CBR.
b. Metode FAA.
c. Metode LCN dari Inggris.
d.
Metode Asphalt Institute.
e.
Metode Canadian departement Of Transportation.
No comments:
Post a Comment